mengapa komunikasi daring harus sesuai dengan etika internet

KodeEtik Wartawan. 1. Etika Komunikasi Tatap Muka. Dalam komunikasi tatap muka, orang - orang yang terlibat dalam proses komunikasi saling bertemu. Dengan begitu setiap orang dapat melihat langsung lawan bicaranya, termasuk melihat ekspresi wajah, pancaran mata, serta body language- nya. Kelima Dewan Pers harus mengembangkan komunikasi antara pemerintah, pers, dan masyarakat. Keenam, Dewan Pers harus menyusun peraturan di bidang pers, memberi fasilitas umum kepada organisasi pers, dan meningkatkan kualitas profesi wartawan. Ketujuh, Dewan Pers harus mengumpulkan data tentang perusahaan pers.[59] Kode Etik Jurnalistik Internetanjuga ada etikanya, yaitu etika komunikasi di internet (netiquette). Ada sopan-santun dalam berkomunikasi di internet alias "etika internetan". Media Baru: Pengertian dan Jenis-Jenisnya; Tips Humas: Membangun Reputasi Online (e-Reputation) Lembaga; Pengertian Netiket. Dalam literatur komunikasi kita mengenal etika komunikasi. Utilitarisme Teori ini memiliki makna bahwa yang dikatakan baik adalah yang mampu membawa manfaat untuk kebaikan bersama. Dalam hal ini bahwa komunikasi di internet haruslah bermanfaat bagi kebaikan bersama para penggunanya. Bahwa hadirnya Netiket/Netiquette adalah dalam rangka menjaga agar komunikasi di internet berjalan sesuai etika Mengapadalam melakukan komunikasi daring harus sesuai dengan etika internet - 14729993 triomuhamad1 triomuhamad1 07.03.2018 TI Sekolah Menengah Atas terjawab Mengapa dalam melakukan komunikasi daring harus sesuai dengan etika internet 1 Lihat jawaban Iklan Comment Créer Un Site De Rencontre En Ligne. Tak dapat dimungkiri, perkembangan dunia digital telah menyasar ke segala sisi kehidupan. Saat ini, rasanya hampir tidak ada sisi kehidupan manusia yang tidak terpengaruh proses digitalisasi. Namun, masih banyak pengguna internet yang hanya mampu menerima informasi tanpa kemampuan memahami dan mengolah informasi tersebut secara baik, sehingga masih banyak masyarakat terpapar oleh informasi yang tidak benar. Menyikapi hal itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika Kominfo menggelar seri webinar literasi digital MakinCakapDigital dengan tema “Menjadi Pengguna Internet yang Beradab”. Webinar yang digelar pada Rabu, 1 Desember 2021 di Kabupaten Tangerang, diikuti oleh puluhan peserta secara daring. Webinar ini mengundang narasumber dari berbagai bidang keahlian dan profesi, yakni Alviko Ibnugroho Financologist, Motivator Keuangan dan Kejiwaan Keluarga, IAPA, B Hendar Putranto Dosen Program Studi Komunikasi Strategis UMN dan Kandidat Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, Rossalyn Asmarantika Dosen Program Studi Digital Journalism UMN, dan Sigit Widodo Internet Development Institute. Alviko Ibnugroho membuka webinar dengan mengatakan, masyarakat Indonesia berada pada era digital, aspek kehidupan tidak terlepas dari penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Sehingga, terjadi pergeseran pola pola pikir, pola sikap, dan pola tindak masyarakat dalam akses dan distribusikan informasi. Masyarakat Indonesia akan semakin mudah dalam mengakses informasi melalui berbagai platform teknologi digital yang menawarkan inovasi fitur dari media komunikasi yang kian interaktif. “Maka diperlukan literasi digital, yang merupakan kecakapan menggunakan media digital dengan beretika dan bertanggung jawab untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi,” tuturnya. Literasi digital membuat kita mampu berpikir, kreatif, inovatif, memecahkan masalah. Pentingnya etika budaya komunikasi digital dalam pemahaman literasi digital untuk Indonesia, yakni selalu ingat bahwa “tulisan” adalah perwakilan dari kita. Yang diajak berkomunikasi adalah manusia, maka perlu untuk mengendalikan emosi, menggunakan kesantunan, menghargai privasi orang lain. B Hendar Putranto mengatakan, efek negatif teknologi digital pada anak yakni tumbuh menjadi pribadi yang egois dan sulit bergaul, kesulitan mengenali emosi, perkembangan otak anak tidak seimbang, perkembangan bahasa pada anak dapat tertunda. “Mencegahnya, penting sekali pemahaman keadaban digital, berbagai upaya lintas pemangku kepentingan untuk menjadikan dunia riil dan virtual sebagai rumah bersama yang aman, nyaman, dan berkeadilan non-diskriminatif untuk dihuni,” tuturnya. Mengembangkan budaya santun bermedia digital, yakni mengembangkan kesadaran dan rasa tanggung jawab terhadap apapun yang di posting dan di-sharing-kan di media sosial dan social networking sites jejak digital. Rossalyn Asmarantika turut menjelaskan, perundungan siber masih dimaknai sebagai bentuk “ancaman kekerasan” atau “menakut-nakuti secara pribadi”. Padahal, tindakan perundungan siber tak sekadar itu. “Bila mengalaminya, segera kendalikan situasi dengan tidak merespons, kumpulkan alat bukti screenshots dan lain-lain, blok/laporkan pelaku, perketat privacy setting, ingatkan diri sendiri bahwa komentar negatif adalah cerminan dari pelakunya, bukan gambaran diri kita,” jelasnya. Sebagi pembicara terakhir, Sigit Widodo mengatakan, internet bukan dunia yang sama sekali terpisah dengan dunia offline. Apa yang kita tulis di internet akan dibaca oleh orang lain, foto dan video kita akan disaksikan oleh orang lain. Di ujung sana ada manusia yang sebagian kita kenal, namun sebagian besar tidak kita kenal sama sekali. Hukum yang berlaku di dunia luring juga berlaku di dunia daring. Tetap berhati-hati di ruang privat, dalam jaringan pribadi berlaku aturan di ruang pribadi, tapi kehati-hatian lebih tetap diperlukan. Selain itu, semua yang kita kirimkan ke jaringan publik harus dianggap tidak bisa dihapus. Semua hal dalam bentuk digital dapat dengan mudah disalin dan disebarkan, sehingga jejak digital akan terekam di banyak tempat. Jejak digital di internet abadi selama internet masih ada. Dalam sesi KOL, Fakhriy Dinansyah mengatakan, literasi digital penting karena itu dapat mencari jalan di internet. Literasi juga penting untuk dapat beretika dalam berinternet. “Karena jika literasi digital kita kurang, hal-hal negatif akan terus menerus berkembang dan mengalahkan hal-hal positifnya,” katanya. Salah satu peserta bernama Nabil Ramadhan menanyakan, bagaimana cara untuk mengajarkan warganet agar tetap memiliki attitude dan etika saat bermedia social? “Dibekali dengan nilai-nilai norma, artinya sosial budaya kita pasti akan menyampaikannya dengan baik, maka harus perlu tahu dulu mana yang baik dan mana yang benar. Seperti tentang orang yang beriman pasti akan memilih dalam melihat dan membaca sesuatu, dan sebelumnya pun dalam proses pendidikan sudah diajarkan mengenai etika dan norma, maka kita harus merenungi dahulu sebelum bertindak apakah hal tersebut menyinggung perasaan orang lain,” jawab Alviko. Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kabupaten Tangerang. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram dan siberkreasi. Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat. [*] Perkembangan teknologi yang semakin pesat tentunya seiring berjalannya waktu kebutuhan manusia juga meningkat. Teknologi yang saat ini yang sudah digunakan oleh seluruh penjuru dunia adalah internet. Internet adalah sebuah jaringan yang menghubungkan kita dengan orang lain tanpa batas waktu dan tempat. Tentunya internet sangat membantu kebutuhan manusia seperti berkomunikasi dengan yang lain, membantu pekerjaan lebih mudah, dan masih banyak lain. Tentunya dalam menggunakan internet ataupun teknologi pasti ada etika nya, yang biasa dikenal dengan Cyber Ethics Etika Cyber. Cyber Ethics adalah aturan dan etika dalam menggunakan teknologi atau internet. Di dunia ini tidak hanya menggunakan teknologi internet untuk mempermudah pekerjaan atau kebutuhan manusia, mereka juga menggunakan teknologi internet untuk melakukan kejahatan atau yang disebut sebagai Cyber Crime. Cyber Crime biasanya dilakukan di media sosial karena di media sosial banyak sekali berbagai macam suku, karakter, gaya hidup yang berbeda-beda dan kita tidak tahu motif mereka dalam menggunakan internet atau media sosial bagaimana. Selain itu juga kita harus sopan dalam menggunakan internet sehingga kita tidak berujung pada kejahatan. Untuk itu kita perlu tau untuk beretika dalam menggunakan internet. Netiket atau Nettiquette, adalah etika dalam berkomunikasi menggunakan internet. Dalam berinternet diperlukan etika dan tata caranya sendiri seperti halnya mengirim surat, menggunakan media sosial dan sebagainya. Berikut ini adalah beberapa netiket yang perlu ketahui Interaksi seperti dengan manusia pada umumnya, karena kita berinteraksi dengan manusia seperti di dunia nyataGunakan kata-kata yang sopan sehingga tidak terjadinya kesinggunganJangan memberikan info-info yang belum validPerhatikan kata-kata yang ditulisJangan menggunakan kata-kata yang mengandung saraBerhati-hati ketika memberikan data-data privasiJangan memberi hal-hal pribadi, hanya kita saja yang boleh tauHindari PerselisihanHati-hati ketika menggunakan huruf kapital atau kata kapital karena penggunaan tersebut bisa berarti maaf ketika kita melakukan kesalahanSelain itu ada Netiket yang diterapkan oleh IETF The Internet Engineering Task Force. IETF merupakan sebuah komunitas masyarakat yang terdiri dari para perancang jaringan, operator, penjual dan peneliti yang berhubungan dengan evolusi aristektur dan pengoperasian internet di skala internasional. IETF menetapkan aturan umum yaitu Saat kita berada di internet, kita semua adalah manusia seperti di dunia nyataMengikuti aturan yang ada pada kehidupan sehari-hari ketika anda onlineIngat tempat di mana anda berada ketika sedang onlineSaat anda sedang online, hormatilah orang sedang berinteraksi dengan kalian. Persis di dunia nyata saat kalian berinteraksi dengan orang dengan bertatap muka ataupun melalui suara dengan telepon, tata cara, etika dan peraturan yang disepakati bersama tetap ini adalah beberapa contoh etika yang ditetapkan oleh IETF 1. One to one communications One to one communications adalah komunikasi yang terjadi pada satu individu denga individu lainnya. Contohnya adalah ketika dua individu bercakap, mengirim email. Berikut ini ada beberapa hal netiket dalam komunikasi one to one communications Berbicaralah dengan sopanKetika mempunyai sebuah akun seperti akun email ataupun sosial media, berlakukanlah akun tersebut seperti pribadi mu sendiriHati-hati saat menggunakan huruf kapital, karena bisa menyebabkan orang salah pertanyaan lawan bicara mu dengan baik dan mudah menjawab jadilah pendengar yang baik serta memberi respon yang positif2. One to many communications Konsep komunikasi one to many communications adalah komunikasi yang terjadi antar individu dengan beberapa orang atau kelompok atau sebaliknya, contohnya adalah blog, komunitas, situs web dan lain-lain. Dibawah ini ada beberapa hal tentang netiket dalam one to many communications Bacalah dengan teliti dan memahami bacaan yang kalian bacaBerhati-hatilah dengan kata-kata yang akan ditulis ataupun diucapkan, karena bisa menyinggung seseorangDilarang mengirim sebuah artikel atau teks berbau pemalsuan, sara, pornografi, ataupun sejenisnya yang merugikan banyak pihak mengingat bahwa di internet banyak orang-orang yang memiliki kebudayaan dan keyakinan yang berbeda-bedaSaat anda tidak setuju dengan seseorang yang berujung menjadi perselisihan di sebuah forum atau perdebatan yang melibatkan banyak orang, lebih baik diselesaikan secara perlu tau apa saja etika dalam menggunakan internet. Di internet beragam sekali suku, kehidupan yang berbeda-beda, dan sebagainya, sehingga kita perlu tau etika berinternet agar tidak terjadinya perselisihan. Dengan kata lain disimpulkan cyber ethics merupakan adopsi dari konsep etika tradisional yang diterapkan pada penggunaan teknologi komputer dan jaringan internet. Teknologi ini mempunyai simulasi kehidupan yang mirip dengan kehidupan nyata ditambah adanya karaterisitk yang populer di dunia itu sendiri, membuka peluang yang besar untuk adanya tindakan kejahatan cyber. Perlu ada upaya dalam melakukan sosialisasi pada masyarakat dalam etika berinternet agar tidak terjerumus dengan hal yang tidak diinginkan dengan seiringnya pengguna yang terus meningkat pesat. Adanya sosialisasi tersebut akan membantu masyarakat untuk membimbing dan memberi arahan yang sesuai dengan cyber ethics. Hal yang satu ini sangatlah penting untuk menuntun masyarakat dalam beretika dari pengguna internet pada tingkat individu atau umum. Oleh Muhammad Bima Al Fayyadl Mahasiswa Prodi Teknik Informatika, Universitas Muhammadiyah Malang Pandemi Covid-19 yang sampai saat ini masih belum sepenuhnya terkendali memang telah membatasi aktivitas fisik kita. Namun, perlu diingat kalau masih banyak hal yang bisa kita lakukan untuk tetap terhubung satu sama lain, dan ada banyak ruang-ruang yang sengaja dibuka untuk kita masuki agar tetap dapat mengembangkan kemampuan satunya seperti kelas-kelas daring Hipwee bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika Kemkominfo dan Siberkreasi sejak empat bulan terakhir, yang dijalankan dalam rangka mendukung anak muda tetap terhubung dan berkembang melalui diskusi inspiratif serta edukatif bersama sosok yang memiliki pengalaman diskusi yang diusung dalam kelas-kelas daring tersebut nggak hanya sekadar pelipur bosan di tengah imbauan di rumah saja. Lebih jauh, sangat penting dan relevan bagi kehidupan anak muda masa kini, seperti tentang kesehatan mental, seluk beluk bisnis skala UMKM, hingga serba-serbi dunia digital. Kelas yang digelar pada Kamis 26/8 misalnya, mengangkat topik tentang etika Etika Komunikasi dalam Bisnis OnlineCo-founder & Business Development GOTOSOVIE Ewindha Sari dok. Tangkapan layar/ZoomDibawakan oleh Co-founder & Business Development GOTOSOVIE Ewindha Sari, kelas tentang etika komunikasi dalam bisnis daring ini sangat terasa urgensinya untuk dipelajari lebih jauh. Meski tampak sederhana, Ewindha dalam penjelasannya mengatakan bahwa berkomunikasi dalam konteks bisnis nggak seperti percakapan kasual antar teman. Tujuan dari komunikasinya pun nggak sekadar menyampaikan sebuah pesan. Lebih jauh adalah untuk meyakinkan calon pembeli dan menjaga hubungan baik ke karena itu menurutnya, komunikasi dalam bisnis harus lebih persuasif dari obrolan serius bersama teman. Artinya, kita harus lebih memerhatikan pilihan kata hingga bahasa tubuh, atau penggunaan emoji jika komunikasi dilangsungkan dalam format teks, demi tercapainya tujuan-tujuan juga mengatakan kalau etika komunikasi dalam bisnis ini erat hubungannya dengan interpersonal skill, atau kemampuan seseorang untuk berkomunikasi, berinteraksi, hingga menjaga hubungan dengan orang lain dalam berbagai keadaan. Satu poin penting yang ditekankan Ewindha dalam interpersonal skill yang sangat memengaruhi etika komunikasi adalah empati. “Interpersonal skill itu mencakup active listening, patience, flexibility, responsibility, motivation, leadership, dependability, teamwork, dan empathy. Kita perlu meningkatkan interpersonal skill ini untuk dapat beretika dalam berkomunikasi. Salah satu yang terpenting adalah terus memposisikan diri sebagai orang lain sebelum bicara sesuatu,” kata Ewindha. 11 topik diskusi bermanfaat lainnya yang telah dibahas dalam kelas daring Hipwee bersama Kemkominfo dan SiberkreasiSeperti disebutkan di paragraf awal, kelas-kelas daring Hipwee bersama Kemkominfo dan Siberkreasi ini telah dijalankan sejak empat bulan terakhir. Total ada 12 kelas daring dengan ragam topik menarik hingga Kamis 26/8 kemarin. Nah, buat kamu yang nggak sempat mengikuti seluruh rangkaian kelas-kelas tersebut, berikut Melindungi Privasi di InternetProgram Manager ICT Watch Indriyatno Banyumurti dok. Tangkapan layar/YouTubePada bulan Agustus ini kelas daring Hipwee bersama Kemkominfo dan Siberkreasi sempat membahas topik “Pentingnya Melindungi Privasi di Internet” bersama Program Manager ICT Watch Indriyatno Banyumurti. Pria yang akrab disapa Ibe ini mengupas tuntas perkara keamanan di ruang digital, dan membagikan beberapa tips agar kamu dapat terhindar dari pencurian data pribadi yang marak terjadi. “Tips terhindar dari pencurian data pribadi adalah tidak mem-posting hal terkait data pribadi di media sosial, teliti setiap tautan yang diterima, jangan sembarangan mengisi formulir daring, instal aplikasi ponsel hanya dari tempat resmi dan baca ketentuan privasi dari setiap layanan aplikasi,” jelas Ibe. 101 Strategi Mendapatkan Modal Usaha di Era DigitalCEO Bizhare Heinrich Vincent dok. Tangkapan layar/YouTubeKamis 1 Juli 2021, CEO Bizhare Heinrich Vincent bicara tentang “101 Strategi Mendapatkan Modal Usaha di Era Digital”. Vincent banyak memberikan informasi terkait permodalan di era digital, seperti pemanfaatan financial technology Fintech yang menawarkan kemudahan akses permodalan. Di sini Vincent menekankan agar kita tetap mempertimbangkan kebutuhan pinjaman yang dengan mudah bisa diperoleh. “Bisnis apapun yang sudah works dengan strategi yang benar bisa mendapatkan modal. Pertimbangannya, kita harus tahu kebutuhannya untuk apa. Jangan sampai kita meminjam untuk sesuatu yang konsumtif, harus untuk yang produktif misalnya untuk bisnis,” terang Vincent Strategi Memaksimalkan Branding dengan Konten KreatifPenulis buku Nanti Kita Sambat Tentang Hari Ini, Mas Aik dok. Tangkapan layar/YouTubeTanggal 15 Juli 2021, penulis buku Nanti Kita Sambat Tentang Hari Ini, Mas Aik mengulas cara memaksimalkan branding dengan konten kreatif. Dalam sesi ini Mas Aik juga memberikan beberapa tips mengenai cara membangun branding baik untuk personal maupun bisnis. “Pertama kamu harus tanyakan ke diri sendiri, apa yang menjadi kelebihanmu, apa yang disuka, dan nilai-nilai apa yang kamu perjuangkan. Kamu juga harus tahu alasan mengapa ingin dikenal, siapa audiens dan upayakan interaksi serta rawat empati,” jelas Mas Aik. Kiat Sukses Maksimalkan Cuan di MarketplacePenulis buku Marketplace Marketing, Jonathan Kho dok. Tangkapan layar/YouTubeTanggal 29 Juli 2021, “Kiat Sukses Maksimalkan Cuan di Marketplace” jadi topik yang dibawakan oleh penulis buku Marketplace Marketing, Jonathan Kho. Di sini Jonathan membagikan banyak ilmu terkait bidangnya, termasuk strategi jitu bersaing di e-commerce. “Saingan di bisnis online itu memang banyak. Namun, saya lihat di lapangan kalau seller itu serius dalam pelayanan dan cakap melihat tren, dan serius dalam belajar, pasti akan survive dalam persaingan. Jadi kuncinya adalah serius,” kata pria yang akrab disapa Om Botak. Mengembangkan Bisnis yang Sukses dan Berdampak SosialOwner Cokelat nDalem Meika Hazim dok. Tangkapan layar/YouTubeMinggu pertama bulan Juni, Owner Cokelat nDalem Meika Hazim dihadirkan untuk bicara perihal membangun bisnis yang memiliki dampak sosial. Hal ini penting karena bisnis yang baik adalah bisnis yang berdampak positif bagi masyarakat luas seperti telah dilakukan Meika dan tim. “Di Cokelat nDalem, kita bahkan sudah mulai bikin SOP pasca panen untuk petani. Edukasi kita giatkan kepada petani. Kalau mereka butuh alat-alat kita akan bantu juga. Selain itu kita juga mendukung petani untuk mengembalikan lahan kakao seperti ekosistem hutan agar cokelat yang mereka hasilkan memiliki sentuhan rasa yang beragam, dan itu akan menjadi daya tarik komoditas mereka,” jelas Mieka. Strategi Menciptakan Identitas Brand Lokal Rasa GlobalFounder IKAT Indonesia Didiet Maulana dok. Tangkapan layar/YouTubeRabu 17 Juni 2021, Founder IKAT Indonesia Didiet Maulana berbagi ilmu terkait strategi menciptakan identitas brand lokal agar dapat bersaing di panggung global. Menurut Didiet, yang diperlukan untuk tujuan tersebut adalah brand image dibarengi beberapa hal penting seperti kekuatan tim dan administrasi. “Kita harus punya kekuatan tim karena ketika masuk kancah global, kita harus siap dengan pesanan yang banyak. Kita juga harus sudah siap dalam administrasi. Bisnis harus terlegitimasi untuk memudahkan masuk ke global. Terpenting, kita harus perhatikan keunikan yang nggak ada di negara lain,” ujar Didiet. Belajar Membaca Peluang Usaha dan Membuat Strategi Jitu MewujudkannyaCEO Ultra Indonesia Agung Nugroho dok. Tangkapan layar/YouTubeBersama CEO Ultra Indonesia Agung Nugroho, kelas yang digelar tanggal 20 Mei 2021 ini menghadirkan topik untuk pelaku bisnis mempelajari cara membaca peluang dan strategi jitu memanfaatkannya. Agung pun membagikan kiat sederhana cara meneliti pasar agar ide bisnis bisa tepat sasaran. Menurutnya, yang pertama harus diperhatikan adalah target market baru kemudian target produk. “Target market ditentukan terlebih dahulu. Baru kemudian target produk. Misal, kita jual baju anak-anak. Target market adalah ibu-ibu yang akan membelikan baju untuk anak-anaknya. Sementara target produk adalah anak-anak. Jadi strateginya bisa disesuaikan,” kata Agung. Memaafkan, Membebaskan Diri untuk Menjadi Pribadi yang Lebih BaikPsikolog Nago Tejana dok. Tangkapan layar/YouTubeDi bulan Ramadan, kelas daring Hipwee bersama Kemkominfo dan Siberkreasi mengangkat dua tema kesehatan mental. Pada tanggal 6 Mei 2021, Psikolog Nago Tejana bicara tentang memaafkan dan membebaskan diri untuk jadi pribadi yang lebih baik. Dijelaskan pula bagaimana cara memaafkan. “Ada tiga langkah untuk memaafkan, pertama tetapkan syarat tertentu yang harus terpenuhi sehingga kamu bisa maafkan seseorang. Kedua adalah fokus hingga kita bisa puas dengan diri sendiri. Ketiga, take your time. Memaafkan itu memang baik, tapi kamu nggak harus melakukannya sekarang,” ujar Nago. Belajar Mengenali Diri dan Mencintai Diri, Ramadan Ini Lebih BaikKanan Associates Psychologist Annisa Poedji Pratiwi dok. Tangkapan layar/YouTubeSebelumnya pada 15 April 2021, Associates Psychologist Annisa Poedji Pratiwi berbicara tentang mengenal dan mencintai diri sendiri. Di sini Annisa mengatakan tidak ada langkah yang sederhana untuk mengenali dan mencintai diri sendiri. Sebab, proses yang harus dilalui untuk itu seumur hidup. “Proses mengenali dan mencintai diri itu seumur hidup. Tandanya kita sudah mengenal dan mencintai diri sendiri adalah ketika segala hal yang dilakukan telah membawa kebaikan untuk diri, kita merasa salah dan kalah itu wajar, dan, menyadari utuh pengalaman hidup saat ini,” jelas Annisa. Curhat dari Mahasiswa Angkatan Pandemi Rasanya Setahun Kuliah OnlineDuta GenRe Indonesia 2020 Cinthia Mutiara Zeni dok. Tangkapan layar/YouTubeMengerti kalau saat ini banyak anak muda yang tengah menjalani kehidupan serba online, kelas daring yang digelar tanggal 22 April 2021 ini menghadirkan Duta GenRe Indonesia 2020 Cinthia Mutiara Zeni untuk berbagi cerita pengalamannya setahun kuliah online. Cinthia pun menyampaikan kekhawatirannya sebagai mahasiswa jika kuliah online berlangsung dalam waktu lama. “Ketakutan terbesar aku adalah kuliah online berlangsung seterusnya. Karena untuk mahasiswa semester enam seperti aku, ini susah banget bimbingannya harus dilakukan secara online. Selain itu kuliah online menurut aku kurang efektif, karena tidak bisa jadi tolak ukur apakah mahasiswa memang mengerti dengan perkuliahan,” kata Cinthia. Dari Hobi Berbuah Jadi Pundi-Pundi RejekiOwner Momomaru Lia Arianti Ganni dok. Tangkapan layar/YouTubeNggak sedikit orang yang mendambakan penghasilan dari sebuah hobi. Rasanya menyenangkan banget dapat duit dari kegiatan yang disukai. Pengalaman seperti itu lah yang dibagikan Owner Momomaru Lia Arianti Ganni pada 29 April 2021. Satu pelajaran penting dari perjalanan menggeluti hobi hingga jadi bisnis versi Lia adalah kita bisa jadi pribadi yang lebih bertanggung jawab dalam meneruskan hobi karena ada orang lain yang bergantung dengan itu. “Sekarang jadi lebih bertanggung jawab dengan hobi. Sekarang mikirnya hobi aku itu udah melibatkan karyawan yang harus diperhatikan,” kata Lia. Itu dia rangkuman dari 12 kelas daring yang telah diselenggarakan Hipwee bersama Kemkominfo dan Siberkreasi sejak empat bulan terakhir. Kalau kamu ingin menonton ulang diskusi menarik untuk topik-topik di atas, bisa langsung menuju kanal YouTube Hipwee di Story of You atau ketik saja judul kelas yang kamu ingin tonton di kolom pencarian sudah sampai di sini saja nih? Jelas tidak, dong. Putaran pertama rangkaian kelas daring MakinCakapDigital memang sudah usai. Namun, Hipwee, Siberkreasi, Kemkominfo akan segera kembali lagi dengan berbagai acara bermanfaat yang kaya ilmu. Penasaran webinar apa lagi yang akan digelar? Tunggu tanggal mainnya, ya~~ Tak dapat dimungkiri, perkembangan dunia digital telah menyasar ke segala sisi kehidupan. Saat ini, rasanya hampir tidak ada sisi kehidupan manusia yang tidak terpengaruh proses digitalisasi. Namun, masih banyak pengguna internet yang hanya mampu menerima informasi tanpa kemampuan memahami dan mengolah informasi tersebut secara baik, sehingga masih banyak masyarakat terpapar oleh informasi yang tidak benar. Menyikapi hal itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika Kominfo menggelar seri webinar literasi digital MakinCakapDigital dengan tema “Bersama Kita Cegah Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak”. Webinar yang digelar pada Rabu, 13 Oktober 2021 di Tangerang Selatan, diikuti oleh puluhan peserta secara daring. Webinar ini mengundang narasumber dari berbagai bidang keahlian dan profesi, yakni Khairul Anwar Marketing dan Communications Specialist, H Suhardi Kasi Penmad Kota Tangerang Selatan, Hartina Hajar Sekretaris PUSPAGA Ceria, dan Novi Widyaningrum Researcher, Center for Population and Policy Studies UGM, IAPA. H Suhardi membuka webinar dengan mengatakan, pada dasarnya dunia digital sama dengan dunia nyata. “Oleh karena itu diperlukan etika. Etika di dalam dunia digital disebut dengan netiket, yang merupakan gabungan dari network dan nettiquette yang berarti etika atau etiket dalam dunia jaringan atau dunia digital.” Etika sendiri berarti sistem nilai atau moral baik dan buruk harus dipegang saat berinteraksi dengan orang lain. Urgensi netiket dunia digital adalah dunia manusia dengan pengguna Internet berasal dari berbagai suku, bangsa, dan agama. Pengguna internet hidup dalam anonymouse, sehingga berpotensi untuk berbuat etis atau tidak etis. Jejak digital bisa disimpan dan dilacak. Menurutnya, agar dapat bernetiket, gunakan bahasa yang baik, benar, dan bermanfaat. Jangan mengunggah Hal-hal yang menyinggung SARA, bijaksana dalam memberikan tanda like/love/suka, bijaksana dalam meneruskan foto, video. Bila memuat foto atau gambar menyertakan sumbernya. Hartina Hajar turut menjelaskan bahwa grooming adalah upaya untuk membangun hubungan, kepercayaan dan ikatan emosional, sehingga mereka dapat memanipulasi atau mengeksploitasi, bahkan melecehkan korban karena korban merasa berhutang budi dan terikat. “Upaya untuk mencegah misalnya memberi pemahaman sejak dini bahwa perempuan dan anak punya hak atas tubuhnya, dan orang lain—bahkan orangtua sekalipun—tidak bisa menyentuh apalagi meraba badan mereka tanpa izin. Siapapun boleh menolak hal-hal yang membuatnya tidak nyaman,” jelasnya. Menurutnya, perempuan dan anak-anak rentan terkena kejahatan grooming oleh orang dewasa dengan dalih pacaran atau ungkapan kasih sayang. Maka penting untuk menjadi perhatian orangtua tentang budaya digital jadilah orangtua yang cerdas. “Tidak mudah terpengaruh dengan budaya luar dan tren masa kini, yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama dan pancasila. Perbanyak ilmu agama, selamatkan dampak buruk perubahan budaya di masyarakat dengan melakukan berbagai kegiatan positif bersama perempuan dan anak,” tuturnya. Novi Widyaningrum mengatakan, kekerasan berbasis gender online KGBO biasanya korbannya adalah perempuan dan anak. Riset membuktikan bahwa ada yang motivasinya juga karena agenda politik, kemarahan, ideologi, dan hasrat seksual. “Oleh karena itu kita harus hati-hati apa saja bisa terjadi di dunia digital ini. Di dunia maya kekerasan berbasis gender ternyata motivasinya sangat beragam,” ungkap Novi. Dalam sesi KOL, Sherrin Tharia mengatakan sering kali orang yang di-bully malah dia yang merasa bersalah. “Penting untuk pondasi, yang paling harus diperhatikan yakni bagaimana kita menyikapi ketika kita di-bully, kita harus tahu yang benar itu benar yang salah itu salah.” Salah satu peserta bernama Cinthgana menanyakan, bagaimana cara jitu untukk bisa cerdas dan santun dalam dunia digital? “Memang sekarang banyak sekali adalah tantangannya untuk kita bagaimana untuk mengendalikan anak-anak itu lebih santun. Saya sarankan pertama itu lakukan secara remote bisa dicek di HP kan ada parental control di sana,” jawab Khairul. Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Tangerang Selatan. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat. [*] Komunikasi digital cukup memberikan dampak positif bagi kehidupan manusia. Meskipun begitu masih ada dampak negatif yang muncul, misalnya adalah maraknya cyberbullying ataupun penipuan berbasis online. Tanpa adanya etika komunikasi yang baik hal tersebut tidak dapat dihindari. Menurut data dari internet sebanyak 49% masyarakat Indonesia pernah mengalami cyberbullying di media sosial. Presentase ini akan terus meningkat. Kejahatan cyber ini juga terlihat oleh patroli cyber, setidaknya ada 3269 pengaduan yang termuat di statistik data patroli cyber terkait kejahatan dunia maya. Menurut teori yang disampaikan Thomas Nilsen untuk mencapai komunikasi yang baik antarpersonal, salah satunya adalah harus menghormati ide, perasaan, maksud dan integritas lawan bicara. Namun melihat pernyataan Thomas Nilsen, rasanya teori ini tidak sesuai dengan realita kehidupan media sosial masyarakat Indonesia. Akibat kurang adanya toleransi mengenai poin-poin tersebut, seringkali masyarakat dengan mudah mengeluarkan berbagai perkataan ataupun melakukan tindakan yang kurang sopan dalam menggunakan media sosial. Etika komunikasi hadir sebagai suatu pendidikan dan pedoman berperilaku di dunia maya, etika komunikasi menarik untuk dikaji lebih lanjut karena dengan adanya pemahaman terkait hal ini dapat menjadi kontrol tersendiri bagi generasi Z dalam berkomunikasi di media sosial. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free PENTINGNYA ETIKA KOMUNIKASI DALAM MENGGUNAKAN MEDIA SOSIALPADA GENERASI ZOlehAhmad SuryanegaraErlisa Nurul Rifanierlisanr BrawijayaAbstrak Komunikasi digital cukup memberikan dampak positif bagi kehidupan begitu masih ada dampak negatif yang muncul, misalnya adalah maraknya cyberbullyingataupun penipuan berbasis online. Tanpa adanya etika komunikasi yang baik hal tersebut tidakdapat dihindari. Menurut data dari internet sebanyak 49% masyarakat Indonesia pernah mengalamicyberbullying di media sosial. Presentase ini akan terus meningkat. Kejahatan cyber ini juga terlihatoleh patroli cyber, setidaknya ada 3269 pengaduan yang termuat di statistik data patroli cyberterkait kejahatan dunia maya. Menurut teori yang disampaikan Thomas Nilsen untuk mencapaikomunikasi yang baik antarpersonal, salah satunya adalah harus menghormati ide, perasaan,maksud dan integritas lawan bicara. Namun melihat pernyataan Thomas Nilsen, rasanya teori initidak sesuai dengan realita kehidupan media sosial masyarakat Indonesia. Akibat kurang adanyatoleransi mengenai poin-poin tersebut, seringkali masyarakat dengan mudah mengeluarkan berbagaiperkataan ataupun melakukan tindakan yang kurang sopan dalam menggunakan media sosial. Etikakomunikasi hadir sebagai suatu pendidikan dan pedoman berperilaku di dunia maya, etikakomunikasi menarik untuk dikaji lebih lanjut karena dengan adanya pemahaman terkait hal inidapat menjadi kontrol tersendiri bagi generasi Z dalam berkomunikasi di media Kunci etika komunikasi, media sosial, generasi ZKomunikasi digital cukup memberikan dampak positif bagi kehidupan manusia. Meskipunbegitu, masih ada dampak negatif yang muncul karenanya. Misalnya saja adalah maraknyacyberbullying, ataupun penipuan berbasis online. Tanpa adanya etika komunikasi yang baik, hal-haldi atas tidak dapat data dari internet, sebanyak 49% masyarakat Indonesia pernah mengalamicyberbullying di media sosial. Jika hal di atas tidak diatasi dengan benar, presentase ini akan terusmeningkat. Kejahatan siber ini juga terlihat juga pada laman Patroli Siber. Setidaknya ada 3269pengaduan yang termuat di statistik data Patroli Siber terkait kasus kejahatan dunia lain juga mengungkap bahwa selama pandemi ini, kejahatan di sosial media terusmeroket. Secara tidak langsung, kejahatan maya ini dapat berdampak buruk pada psikologis korban. Pada keadaan yang sangat rawan, cyberbullying berakhir pada kasus bunuh diri. Fakta ini diambilmelalui berita harian Antara teori yang disampaikan Thomas Nilsen, untuk mencapai komunikasi yang baikantarpersonal, salah satunya adalah harus menghormati ide, perasaan, maksud, dan integritas lawanbicara. Namun, melihat pernyataan pada paragraf pertama, rasanya teori ini tidak sesuai denganrealita kehidupan sosial media masyarakat Indonesia. Akibat kurang adanya toleransi mengenaipoin-poin tersebut, acap kali masyarakat dengan mudah mengeluarkan berbagai perkataan ataupunmelakukan tindakan yang tidak pantas di dalam bersosial berbagai kasus dan data yang tersaji, penulis dapat menyimpulkan bahwakesadaran etika komunikasi dalam bersosial media belum berkembang baik di benak masyarakatIndonesia. Angka kejahatan siber yang juga meningkat ikut menguatkan argumen penulis terhadapkehidupan digital warga ini cyberbullying juga terjadi pada pemain bola Persija, Patrich Wanggai. Ia mendapatdiskriminasi dari netizen Indonesia melalui akun instagram komunikasi hadir sebagai suatu pendidikan dan pedoman berperilaku di dunia komunikasi sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut karena dengan adanya pemahamanterkait hal ini, dapat menjadi kontrol tersendiri bagi generasi Z dalam berkomunikasi di pemaparan di atas, artikel ini akan difokuskan pada pentingnya etika komunikasidalam menggunakan media sosial pada generasi Z. Adapun tujuan dari penulisan artikel ini adalahuntuk mendeskripsikan dan menjelaskan mengenai pentingnya etika komunikasi dalammenggunakan media sosial pada generasi KomunikasiMenurut Webster Dictionary, secara etimologis, etika adalah suatu disiplin ilmu yangmenjelaskan sesuatu yang baik dan yang buruk, mana tugas atau kewajiban moral, atau bisa jugamengenai kumpulan prinsip atau nilai moral. Seringkali dalam kehidupan sehari-hari penggunaankata etika dan moral dicampuradukkan. Padahal kedua kata tersebut memiliki makna yang berbedasatu sama lain. Istilah moral digunakan untuk menjelaskan baik dan buruknya manusia sebagaimanusia secara keseluruhan, sedangkan istilah etika digunakan untuk menjelaskan pemikiransistematis mengenai moralitas Magnis Suseno, 2003.Komunikasi adalah upaya untuk membuat pendapat/ide, menyatakan perasaan, agar diketahuiatau dipahami oleh orang lain dan kemampuan untuk menyampaikan informasi/pesan darikomunikator ke komunikan melalui saluran/media dengan harapan mendapatkan umpan yang ada dalam komunikasi adalah komunikator, pesan,, komunikan danrespon/feedback. Mulyana, 2015. Dengan berkomunikasi manusia dapat saling berhubungan satusama lain untuk menjalani kehidupan sehari-hari mereka. Pada umumnya bentuk komunikasi yangdilakukan oleh manusia adalah bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan menyampaikan pesan dari komunikator ke komunikasi tersebut diperlukan adanyaaturan atau etika. Hal ini dikarenakan saat ini manusia hidup dalam masyarakat yang terusberkembang. Di mana perkembangan tersebut menyebabkan masyarakat semakin etika komunikasi yang baik akan terjalin hubungan yang baik dan harmonis antar apabila tidak ada etika komunikasi yang baik maka akan menimbulkan kesalahpahamandan kemudian menyebabkan perselisihan dan pertikaian antar manusia. Media baru yang muncul memungkinkan orang-orang dapat berkomunikasi dari jarak jauhdengan basis internet menggunakan perangkat mobile ataupun komputer Vera, 2016. Seiringdengan kebutuhan manusia dan perkembangan teknologi saat ini. Perangkat-perangkat tersebut jugamemberikan fitur yang mempermudah manusia untuk berkomunikasi yakni melalui media mempermudah manusia dalam berkomunikasi, media sosial juga dapat memberikan dampakburuk apabila penggunanya tidak menerapkan etika dalam menggunakannya. Adapun pelanggaranetika berkomunikasi yang sering dijumpai di media sosial adalah penyebaran berita hoax, cyberbullying, pelanggaran hak cipta, dan penyebaran konten Etika Komunikasi dalam Menggunakan Media Sosial Saat IniKementerian Komunikasi dan Informatika Kemenkominfo mengungkapkan bahwa penggunainternet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Berdasarkan jumlah tersebut, 95 persennyamenggunakan internet untuk mengakses media sosial. Direktur Pelayanan Informasi InternasionalDitjen Informasi dan Komunikasi Publik IKP, Selamatta Sembiring, mengatakan bahwa platformmedia sosial yang paling banyak diakses adalah Facebook dan Twitter. Indonesia menempatiperingkat 4 pengguna Facebook terbesar setelah Amerika Serikat, Brazil, dan India. Kehadiranmedia sosial ini menjadi salah satu penyebab tingginya penggunaan internet di kalangan generasi Nasrullah 2015 media sosial adalah medium di internet yang memungkinkanpengguna merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasidengan pengguna lain membentuk ikatan sosial secara virtual. Dari beberapa manfaat darimunculnya media sosial ini, muncul juga permasalahan komunikasi yang dialami. Permasalahantersebut muncul akibat penggunanya mengabaikan etika dalam berkomunikasi. Tidak jarang mediasosial tersebut digunakan untuk menceritakan segala aktivitas yang dikerjakan dan menjadi tempatuntuk meluapkan emosi dengan mengesampingkan dari etika komunikasi di media sosial salah satunya dapat diketahui dari carakomunikasi yang santun. Sebab etika komunikasi akan berbicara mengenai penyampaian bahasa,dan implementasi tersebut dapat dilihat dari kesantunan dalam berkomunikasi. Kesantunan dalamberkomunikasi dapat dilihat dari penggunaan pilihan kata atau kalimat yang diunggah ke sosialmedia. Dalam melakukan komunikasi di media sosial seringkali ditemukan kata-kata kasar yangmuncul dalam percakapan. Sebaiknya gunakan bahasa dan pilihan kata yang kayak dan sopan, tidakmenggunakan kata-kata kasar atau semacamnya baik secara sengaja maupun tidak itu masih terdapat beberapa etika komunikasi dalam menggunakan media sosial yangsebaiknya diterapkan. Pertama, tidak menyebarkan informasi-informasi terkait dengan SARASuku, Agama, dan Ras dan pornografi. Kedua, tidak menelan mentah-mentah informasi yangdidapat dari media sosial sebab tidak jarang sekarang ini beredar berita hoax. Ketiga, tidakmenyebarkan hasil karya orang lain atau informasi tanpa mencantumkan dasarnya, penerapan etika dalam berkomunikasi di ruang publik secara tidak langsungbergantung pada masing-masing individu. Setiap pengguna memiliki kendali penuh ataspengendalian dirinya dan bersikap dewasa dalam melakukan sesuatu serta dapat bertanggung jawabatas apapun yang diunggah di media sosial. Sebagai pengguna aktif, generasi Z perlu mengetahuibahwa sistematika berkomunikasi melalui media sosial tidak jauh beda dari berkomunikasilangsung di dunia nyata. Oleh karena itu, kebebasan komunikasi di media dibatasi oleh nilai,norma, dan aturan lainnya. PENUTUPEtika komunikasi adalah hal penting yang harus dipahami bersama oleh generasi Z. Era digitalmemang sedikit nampak seperti sebuah inovasi dan wajah baru. Meskipun begitu, ada banyak sekalidampak buruk yang bisa ditimbulkan apabila kita tidak menerapkan etika komunikasi. Pentingnyaetika komunikasi juga diperlukan sebagai benteng filtrasi terhadap budaya asing yang tidak sesuaidengan kebudayaan nasional. Di era seperti saat ini, banyak sekali ideologi yang masuk denganmudah di berbagai aplikasi maupun website, kemampuan manajerial dan filtrasi dalamberkomunikasi sangatlah penting untuk mewaspadai hal akan terus terjadi. Sebagai generasi muda kita tidak bisa menolak adanya perubahandan kemudian menutup diri. Pendapat ahli harus kita kaji lagi hingga sesuai dengan perkembanganzaman, dan manajemen baru. Selain itu, kita juga bisa paradigma akan terus bermunculan, halterpenting adalah bagaimana kita bisa menyerap dan memaknai etika komunikasi sebagai suatudasar penting dalam berinteraksi di era RUJUKANIhsanullah, MHD. 2016, 5 10. Analysis of social capital in the community college. Use of theinternet N. 2005, 5 11. An educator’s guide to cyberbullying and cyberthreats Responding to thechallenge of online social aggression, threats, and distress. Diambil kembali dari Center for Safeand Responsible Use of the Internet. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.

mengapa komunikasi daring harus sesuai dengan etika internet